10 Hewan Paling Beracun di Dunia
Banyak jenis hewan yang mampu membunuh mangsanya dengan mengandalkan racun yang dimilikinya. Tidak sedikit dari hewan yang memiliki racun sangat berbisa hingga mampu membunuh manusia.
Sebenarnya ada perbedaan antara hewan beracun dan hewan berbisa. Meski kedua jenis ini sangat berbahaya bagi mahluk hidup lainnya, namun hewan beracun adalah pembunuh pasif, sementara hewan berbisa lebih aktif.
Hewan beracun memiliki kandungan zat kimia pada dirinya yang umumnya digunakan sebagai pelindung untuk melindungi diri dari pemangsa lainnya. Sementara hewan berbisa menggunakan racunnya untuk membunuh mangsanya… bisa dibedain, kan?
Berikut ini adalah 10 hewan paling beracun di dunia baik dari jenis yg aktif maupun yang pasif.
10. Ikan Puffer
Ikan Puffer merupakan salah satu menu makanan yang sangat digemari di Jepang (dinamakan ikan Fugu) dan Korea (dinamakan ikan Bok-uh). Pengolahannya harus benar-benar hati-hati, sebab kalau tidak, jenis ikan ini mengandung racun yang bisa menyebabkan pusing, muntah, mati rasa pada lidah dan vivir, kesulitan bernafas, serangan jantung dan kelumpuhan otot. Tercatat beberapa orang meninggal karena serangan jantung dan kelumpuhan otot yang hingga sekarang belum ditemukan penawarnya.
9. Dart Frog
Katak Panah atau Dart Frog ini banyak ditemukan di daerah Amerika Selatan. Memiliki warna kulit yang indah dan kadang mengundang manusia untuk menangkapnya. Namun katak berukuran panjang 5 cm ini memiliki kandungan ‘racun emas’ pada lidahnya yang berbentuk anak panah, yang konon mampu membunuh 20 ribu tikus atau 10 manusia dewasa ataupun mamalia besar. Jangan sampai lidahnya menyentuh kulitmu, karena bisa jadi kamu tidak ada waktu lagi untuk menulis surat wasiat.
8. Ular Inland Taipan
Ular Inland Taipan hanya ditemukan di Australia. Ular ini tergolong pemalu, jadi keberadaannya selalu tersembunyi. Dia memilih untuk mencari daerah sepi ketimbang harus berhadapan dengan binatang lainnya. Meskipun pemalu, namun racunnya konon 200 – 400 kali lebih beracun dari kobra biasa dan mampu membunuh manusia hanya dalam 45 menit (jika tidak cepat-cepat disuntik antivenin). Ular jenis ini digunakan oleh pawang ular aborigin melawan orang kulit putih yang ketika itu baru memasuki Australia.
7. Laba-laba Brasil
Laba-laba Brasil yang dikenal dengan nama laba-laba pisang oleh orang setempat (Phoneutria) pada tahun 2007 tercatat dalam Guinness World Records sebagai jenis laba-laba yang paling banyak membunuh manusia. Keseringannya berpindah-pindah tempat ke pemukiman sangat membahayakan; dia bisa saja bersembunyi di dalam rumah, di lemari pakaian, di mobil, di sepatu, bahkan di kantong celana. Gigitannya tidak hanya menyebabkan rasa sakit, namun langsung menyerang pembuluh otak dan menyebabkan kejang-kejang hingga menimbulkan kematian.
6. Stonefish
Ikan Stonefish memiliki wajah yang buruk. Dijuluki sebagai ikan yang paling beracun di dunia karena racunnya bisa menyebabkan luka yang sangat buruk sampai-sampai bagian tubuh yang tersengat harus diamputasi segera agar racunnya tidak menyebar ke seluruh tubuh. Ikan ini sangat dihindari oleh penyelam-penyelam di perairan laut dangkal Pasifik, lautan India dan daerah the Great Barrier Reef.
5. Stalker Scorpion
Ada yang menganggap sengatan kalajengking relatif tidak berbahaya, hanya menyebabkan efek lokal saja (nyeri, mati rasa ataupun bengkak). Namun jenis Stalker Scorpion memiliki racun neurotoksin yang sangat kuat pada ujung ekornya. Racun ini bisa menyebabkan rasa sakit yang diikuti demam, kejang-kejang, lumpuh, dan akhirnya kematian pada setiap hewan yang disengatnya. Manusia yang memiliki kondisi jantung yang kurang kuat akan beresiko pada kematian. Stalker Scorpion banyak ditemukan di daerah Afrika Utara dan Timur Tengah.
4. Gurita Cincin Biru
Gurita cincin biru berukuran sangat kecil - hanya seukuran bola golf. Namun oleh para penyelam, gurita ini sangat ditakuti. Racun yang dibawanya konon mampu untuk membunuh 26 manusia hanya dalam hitungan menit. Ketika tergigit, kamu tidak akan merasakan sakit apapun. Namun tanpa terasa, kamu akan merasa kelelahan otot yang menyerang hingga ke paru-paru dan jantung. Jika sudah mencapai titik ini, tidak ada yang mampu untuk menolongmu. Gurita Cincin banyak ditemukan di Samudra Pasifik, Perairan Jepang dan Australia.
3. Siput Marbled Cone
Siput ini membunuh mangsanya dengan racun. Konon satu tetes racunnya bisa membunuh lebih dari 20 manusia. Marbled Cone banyak hidup di lingkungan air garam hangat. Bentuknya yang indah jangan sampai menggodamu untuk mengambilnya, karena begitu terkena racun, kamu akan merasakan sakit yang luar biasa, menyusul pembengkakan, kesemutan, mati rasa, kelumpuhan otot, kegagalan bernafas dan… game over! Hingga sekarang belum ditemukan penangkal racun jenis siput ini. Sepertinya Tuhan terlalu berlebihan untuk memberikan racun sekuat ini bagi sejenis siput yang hanya makan binatang kecil.
2. King Cobra
The King Cobra (Ophiophagus hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia dengan panjang hingga 5,6 m (18,5 kaki). Nama ‘Ophiophagus’ diberikan karena secara harfiah ular ini adalah jenis kanibal, memakan ular lainnya. Dengan satu gigitan saja, manusia bisa tewas dalam waktu 1 jam. Bahkan seekor gajah dewasa bisa tewas dalam waktu 3 jam. Seekor ular Mamba hitam akan berpikir dua kali jika berhadapan dengan King Cobra, karena racunnya 5 kali lebih kuat. Hati-hati kalau bertemu ular ini, terutama jika kamu suka berpetualang di daerah hutan lebat di Asia Tenggara.
1. Ubur-ubur Jellyfish
Penghargaan ‘Binatang paling beracun di dunia’ sementara ini masih dipegang oleh ubur-ubur Jellyfish. Sejak tahun 1954, sudah tercatat angkat kematian sedikitnya 5.567 orang akibat terkena racunnya. Jellyfish banyak ditemukan di perairan Asia dan Australia. Ada baiknya ketika kamu menyelam menggunakan jaket selam dan cuka untuk pertolongan pertama ketika terkena racun Jellyfish. Butuh waktu tidak lebih dari 5 menit saja untuk racun ini menyerang jantung dan sistem sarafmu, sehingga kamu akan tenggelam tanpa sempat menyentuh permukaan.
Di antara ke sepuluh binatang berbahaya ini, yang mana yang paling menakutkanmu, sob?
No comments:
Post a Comment