Beberapa waktu lalu dan mungkin bahkasn sekarang virus kegalauan tengah melanda orang – orang di sebagian belahan dunia. Termasuk jugat di Indonesia, virus kegalauan itu begitu merebak di kalangan remaja yang beranjak dewasa.
Kegalauan tersebut terjadi rata – rata karena permasalahan yang terjadi dalam kehidupan seseorang seperti masalah percintaan, tugas kuliah yang menumpuk, masalah keluarga dan masalah lainnya yang membuat banyak orang menjadi galau. Hal ini juga tengah dilanda oleh banyak orang di Negara tirai bamboo China.
Negara dengan predikat juara umum Olimpiade Beijing ini ternyata memiliki banyak orang yang galau dengan berbagai permasalahannya, hal ini juga dipicu dengan angka pertumbuhan manusianya yang sangat tinggi.
Melihat kondisi orang-orangnya yang tengah galau akhirnya dihadirkan sebuah tempat yang fungsinya untuk menampung orang-orang yang tengah galau di China.
Tempat tersebut adalah sebuah café galau yang dibuat sebagai tempat orang-orang di China melampiaskan kemarahannya dan kegalauannya. Umumnya orang – orang di China galau dengan masalah percintaan dan pekerjaan untuk itu kehadiran café galau ini sangat bermanfaat bagi mereka yang tengah dirundung berbagai macam permasalahan.
Pendirian café galau ini juga didukung oleh pemerintah setempat agar orang-orang galau tersebut memiliki tempat untuk melampiaskan kegalauan yang melanda mereka sehingga tidak merugikan orang lain.
Seperti yang dikabar dari beberapa media di Hongkong, China bahwa orang – orang yang tengah galau dan ingin masuk dalam café tersebut cukup membayar uang sebesar 50 yuan atau setara dengan 6 US$ maka meraka yang tengah galau tadi dapat menumpahkan kekesalan, amarah, bahkan berteriak dan menangis sesukanya diruangan yang telah disediakan bagi mereka.
Selain itu café galau ini juga menyiapkan beberapa fasilitas yang dapat mendukung orang – orang tersebut menangis seperti irisan bawang merah, cairan mentol, irisan paprika dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu di café tersebut juga diberika sebuah boneka berwujud manusia laki-laki dan perempuan yang bias menjadi sasaran kemarahan dari pengunjung yang tengah galau. Mereka dapat memarahi, memukul, menampar boneka tersebut sesuka hatinya. Dengan demikian kegalauan mereka menjadi sedikit berkurang. Coba saja café serupa ini ada di Indonesia pasti laris manis.
No comments:
Post a Comment