Islandia Surga Kebebasan Internet

Ingin mengatakan sesuatu yang kontroversial di internet? Islandia adalah tempat yang tepat. Parlemen Islandia secara bulat meloloskan proposal yang membuat negara ini menjadi surga media baru. 

Proposal yang bernama Icelandic Modern Media Initiative (IMMI) memutuskan bahwa pemerintah harus mendukung kebebasan berekespresi dan kebebasan akses informasi serta memberikan perlindungan yang kuat bagi sumber informasi ataupun para pelapor.
Islandia berharap dapat menjadi rumah bagi organisasi media seluruh dunia dengan memberikan perlindungan tersebut. Proposal itu menjadikan Islandia di bidang internet dan media, seperti Swiss dalam aturan kerahasian penyimpan uang di perbankan.Inisiatif legislatif itu dimaksudkan untuk membuat Islandia menjadi lingkungan yang atraktif bagi keberadaan dan operasionalisasi organisasi media internasional, media baru, grup pendukung hak manusia dan pusat data internet.Proposal ini terus berlanjut menjadi pengetahuan di mana media secara umum dapat terbit dalam berbagai cara dan berkreasi. Aturan ini diharapkan dapat membantu menciptakan iklim yang berkualitas bagi dunia jurnalisme tanpa takut adanya penuntutan.

“Kita dapat menciptakan kebijakan komperhensif dan aturan legal untuk memproteksi kebebasan berekspresi yang dibutuhkan jurnalisme investigasi dan penerbitan lainnya yang penting secara politis,” seperti tercantum dalam inisiatif ini.Saat Al Jazeera meliput permulaan proposal ini Maret lalu, mereka mengatakan “Ide dibalik IMMI ini sederhana, namun ambisius di mana membawa secara bersamaan beberapa aturan media yang paling progresif di berbagai negara dan menyatukannya dalam satu hukum holistik. Itu menjadikan posisi Islandia di depan dalam memproteksi jurnalistik, pelapor dan sumber mereka dari hukuman pencemaran nama baik.”

Untuk saat ini, dampak dari IMMI belum diketahui dan masih harus diuji coba secara internasional. Tidak hanya itu, muncul pertanyaan apakah Islandia mampu menyediakan bandwidth untuk mendukung server media yang besar.IMMI secara jelas menyebutkan bahwa Islandia sedang mengembangkan kabel bawah laut untuk konsumen informasi terbesar di seluruh dunia. Apapun masalahnya, lolosnya proposal ini cukup menjanjikan jika dilihat dari sudut pandang jurnalistik.“Perdana menteri telah mendukung ini, dan Menteri Keuangan serta siapapun yang hadir,” ujar anggota Parlemen Brigitta Jonsdottir yang menjadi kepala pendukung proposal tersebut. 

Seperti dikutip dari Nieman Journalism Lab, Brigitta secara tegas menyatakan bahwa Islandia serius membahas hal ini. Negara tersebut fokus pada topik keterbukaan setelah sekelompok kecil pegawai bank mengeluhkan kelumpuhan utang.Tetapi meskipun paket legislatif ini terdengar menggembirakan menyangkut kebebasan berekspresi, namun masih belum jelas dampak bagi wilayah di luar Islandia. Arthur Bright dari Citizen Media Law Project mencatat dalam satu kasus hukum fitnah melalui online lintas-batas, publikasi dapat menjadi kontroversial jika terkena tuntutan dari negara lain. 

Namun situs yang sering mengungkap rahasia negara Wikileaks mengatakan semua rute pengiriman di Islandia akan melampaui Swedia. Di negara ini penyelidikan identitas dari sebuah sumber anonim dinyatakan ilegal.Wikileaks sangat terlibat dalam penyusunan dan mempromosikan paket aturan itu. Organisasi jurnalisme lain bisa mendapatkan perlindungan hukum menyangkut sumber anonim jika semua komunikasi disalurkan melalui Islandia

No comments:

Post a Comment